Nissan Motor Co., Ltd., hari ini meluncurkan sedan kompak globalnya, yaitu All-New Latio di Jepang. Penjualan langsung dilakukan hari ini juga dengan banderol mulai 1.388.100 yen ( Rp 170 juta) sampai 1.698.900 yen (Rp 208 juta). Menurut Nissan, sebelumnya Latio sudah dipasarkan di China, Amerika Serikat dan Thailand. Kendati demikian, di Indonesia Latio hadir dengan model hatchback, sedangkan sedan digunakan untuk taksi (Gamya).
Wajah baru
Selain desain berubah total, mesin juga diganti dengan yang lebih kecil. Kalau sebelumnya menggunakan mesin 1.6L, kini diganti dengan 1.2L, HR12DE, sama dengan yang dipakai pada March. Nissan menginginkan konsumsi bahan bakar Latio ini lebih irit lagi. Untuk itulah dipasang sistem Idling Stop (untuk semua tipe). Alhasil, Nissan mengklaim konsumsi bahan bakar sedan ini bisa mencapai 22,6 kpl, sesuai dengan standar tes Jepang (JC08). Faktor lain yang membuat sedan ini makin irit, bobotnya lebih ringan 70 kg dari versi sebelumnya. Untuk memindahkan tenaga, digunakan CVT khas Nissan yang disebut XTronic.
Lampu depan masih halogen, namun dilengkapi dengan multi-reflektor dengan ukuran lebih kecil. Kendati demikian, permukaan lampu lebih besar dibandingkan versi sebelumnya. Karena itu pula, diklaim cahaya yang dipancarkan lebih terang.
Nissan juga berusaha membuat mobil ini lebih efisien dengan meningkatkan nilai aerodinamikanya. Untuk itu, bemper dan pilar depan, kedua spion luar dan kolong dirancang ulang. Fitur tambahan lain adalah kaca spion yang bisa dilipat dari ruang pengemudi, layar monitor untuk memantau kondisi belakang mobil saat parkir (hanya untuk varian yang dilengkapi dengan navigasi), lampu rem di bawah kaca belakang dan Vehicle Dynamics Control (VDC) yang juga berfungsi sebagai kontrol traksi (TCS) untuk varian G.
Nissan berharap, sedan baru Latio ini bisa laku 1.200 unit per bulan.
otomotif.kompas.com